DR. Ali Yusran Gea, SH, M.Kn, MH Mengundurkan Diri Dari Kader Partai Golkar dan Fungsionaris DPP Partai Golkar | Media Sergap -->

DR. Ali Yusran Gea, SH, M.Kn, MH Mengundurkan Diri Dari Kader Partai Golkar dan Fungsionaris DPP Partai Golkar

🗓️ Selasa, 13-Desember-2022 [18.09]


 DR. Ali Yusran Gea, SH, M.Kn, MH Mengundurkan Diri Dari Kader Partai Golkar dan Fungsionaris DPP Partai Golkar


Jakarta » mediasergap 🇮🇩⚖️

Kader dari Partai Golkar Sumut DR. ALI YUSRAN GEA, SH, M.Kn, MH dan biasa dipanggil DR. AY GEA, akhirnya mengundurkan diri dari Kader dan Fungsionaris DPP Partai Golkar, Surat Pernyataan tersebut di buat pada hari Sabtu tanggal 10 Desember 2022.

Alasan pengunduran diri DR. AYG dari Kader dan Fungsionaris DPP Partai Golkar adalah karena ketidak sepahaman dalam menjalankan maksud dan tujuan Program Kerja Partai, serta Manajemen Partai yang kurang Profesional.

Tujuan seseorang masuk partai adalah untuk menjalankan dan menjadi kader partai yang patuh kepada AD/ART, serta UU Partai Politik yang mengutamakan kepentingan Publik, Bangsa dan Negara.

Partai Politik itu adalah sarana aspirasi rakyat, maka Partai Politik jangan pernah melakukan tindakan politik yang mengundang pada ketidakpastian kepentingan rakyat.

Saat ini DR. AYG telah istimemah, pindah dan  menetapkan hatinya pada Partai Demokrat salah satu Partai Utama yang mengusung Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden Dua Periode.

Bahkan DR. AYG juga berpandangan, bahwa Partai Demokrat selama memimpin 10 Tahun Pemerintahan sangat banyak memberikan konstribusi dalam pembangunan di Negara ini, maka kita meminta agar diteruskan perjuangan Bapak SBY tersebut dan di estafedkan kepada penerusnya ialah Putra sulungnya, yakni Bung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Mantan Perwira Militer AD.

Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengajak seluruh anak Bangsa agar menyatukan Visi dan Misi dalam Penyelenggaraan Negara, dengan Visi dan Misi Membangun Indonesia untuk lebih baik kedepannya.

Bahkan ia mengatakan bahwa beragam yang terjadi di Indonesia, tidak terlepas dari apa yang terjadi disaat dunia mengalami guncangan seperti bencana Covid-19, sehingga hal itu menyebabkan terjadi berbagai permasalahan khususnya di Indonesia yang hingga kini masih terus berjalan. 

Bahkan dalam satu pertemuan di forum, Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Ke-6 Republik Indonesia tersebut menyinggung, tentang terjadinya keseimbangan antara Kebebasan dan Pembangunan, terlebih ini dalam menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan datang, dimana yaitu sering muncul terjadi ada pertanyaan di Publik apakah lebih baik memilih Kebebasan atau Pembangunan, namun AHY memandang bahwa keduanya tidak perlu dipisahkan, sebab karena dua hal tersebut bisa dijalankan bersamaan dengan hakikat, untuk menyatukan seluruh komponen bangsa agar sejalan dengan situasi kondisi Negara Indonesia saat ini.

Dalam wawancaranya dengan awak media sergap sosok Politikus Muda dan Dinamis ini tidak lupa menyampaikan aspirasinya kepada rakyat, bahwa dirinya berkomitmen akan memberikan pengetahuan kemampuan Ilmu Hukumnya kepada rakyat, yakni masyarakat Sumatera Utara, khususnya masyarakat Kota Medan, Deli Serdang dan Serdang Bedagai, dimana keberadaan hukum sekarang ini seakan tidak lagi mencerminkan tingginya kedudukan sebuah Negara, akan tetapi telah mengarah kepada kekuasaan. Dimana masing-masing menunjukan kekuatannya, baik dari segi Kekuatan Politik maupun segi Hukumnya, ucapnya.

Kondisi Hukum di Negara kita sampai saat ini masih jauh dari harapan rakyat, meskipun Reformasi Hukum telah di Ikrarkan sejak Rezim Orde Baru tidak lagi berkuasa, namun tentu jelas faktanya, bahwa hukum di Negara kita belum mampu dijadikan sebagai Panglima tertinggi, sebab Hukum kita ini masih tajam kebawah dan tumpul keatas, jadi komitmen saya ini sejalan bersama dengan Partai Demokrat, bahwa tetap fokus kedepannya untuk lebih berkomitmen akan memperjuangkan segala Hak-Hak Hukum Rakyat, dan tidak akan pernah surut kebawah dimana Hukum di Negara ini harus lebih dijunjung dan benar-benar dijadikan sebagai Panglima tertinggi, sebagaimana Negara kita adalah Negara Hukum, ucapnya lagi menutup. (By, Redaksi)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini