Kondisi Mutu Proyek TU Ptpn III Kebun Rantauprapat Memprihatinkan dan Jadi Sorotan
Labuhanbatu Raya [mediasergap.com] ⚖️🇮🇩
Di duga kurangnya pengawasan dari pihak Kebun, terlihat kondisi hasil mutu pekerjaan ratusan hektar proyek peremajaan (TU) konfersi dari tanaman karet kepada peralihan pada tanaman sawit terlihat cukup memprihatinkan dan jadi sorotan publik.
Bukan saja areal banyak yang belum terisi tanaman kacangan di sela gawangan sesuai volume bahkan keberadaan bibit sawit yang di tanam di lahan Proyek Tanaman Ulang (TU) di beberapa titik afdeling BUMN PTPN III Kebun R.Prapat terlihat memprihatinkan akibat banyak yang kerdil kurang umur dan perawatan dan sebagian di temui berdaun kering kerontang.
Tentu kondisi tanaman ini menuai sorotan dari berbagai elemen pemerhati Kebun Negara, yang mulai mencemooh.
Hasil pelaksanaan proyek peremajaan ini dinilai sepertinya dikerjakan asal siap memburu akhir masa kontrak T.A 2023.
Akibatnya, di duga kegiatan proyek tersebut telah melanggar mekanisme dan regulasi pada sebuah perusahaan Negara yang sudah bertaraf Internasional yang mana hasil mutunya tidak sesuai dari nama besar Perusahaan BUMN.
Diduga semua berlangsung mulus bisa terjadi akibat buruknya management dan lemahnya sistem pengawasan dari pihak Kebun Unit R.Prapat sehingga para rekanan berani melakukan kegiatan pekerjaan secara amburadul.
Bahkan bibit yang di tanam di nilai tidak standart dan sebagian besar belum layak tanam.
Hasil investigasi yang di lakukan Tim Media dilapangan salah satu Afdeling Senin (29/12/2023), yakni Afdeling V di temui beberapa batang bibit sawit yang baru siap tanam tidak memenuhi standart.
Bibit terlihat kerdil dan berdaun yang mulai kering kerontang di duga akibat prilaku pola tanam dan usia bibit yang belum memenuhi bulan tanam.
Sehingga akan beresiko pada kondisi pertumbuhan bibit yang tak subur.
Begitu juga rumpukan limbah akar, batang dan ranting dikumpul terlalu tinggi dalam merumpuk jalur tanam ada unsur menyimpang dari kerangka acuan kerja.
Kacangan biasa dipakai berjenis mukuna sebagai penghambat lajunya pertumbuhan gulma terlihat tidak memadai volumenya dan tidak berkembang, sehingga dikhawatirkan areal akan mudah di penuhi gulma-gulma sebagai musuh tanaman nantinya.
Ketika hal kondisi tanaman sawit baru ini ingin dikonfirmasikan kepada Askep OLan dan Apk Regen ke Kantor Kebun, Senin (19/12/2023) Satpam Pos mengatakan," Pak Apk dan Askep lagi keluar Pak.
Begitu juga Staf Kantor Afdeling V yang arealnya masuk dalam proyek TU ± 73,20 Ha mengaku bernama Ngatimin" Pak Asisten Victor bersama Karyawan Kantor lagi melayat Pak, saya tidak bisa menjawab konfirmasi Bapak.
Apk Regen saat di konfirmasi tentang buruknya hasil mutu proyek pada areal tanaman ulang ini via whats appnya , masuk namun tak membalas dan akhirnya memblokir WA Media ini.
Memprotes kondisi proyek tanaman ulang ini Ketua LPPN Bangkit Hasibuan yang turun ke lokasi proyek TU mengesalkan hasil mutu dan kinerja petinggi PTPN III Kebun R.Prapat.
"Sangat disayangkan Perusahaan Milik Negara Kebun ini di kelola secara sembrono”.
Lihat hasil proyek yang di kelola rekanan dilapangan tentu sangat mengecewakan tentang proses dan hasil reflanting konfersi kebun karet menjadi tanaman sawit ini yang di nilai lari dari kerangka acuan kerja.
Dipastikan ini sangat berdampak pada proses target tahun panen kebun sawit ini di masa yang akan datang.
Kita harap pihak Distrik dan khususnya Dirut jangan sampai ikut melakukan pembiaran pada proyek tanaman ulang konfersi tanaman karet ini yang mencapai ratusan hektar.
Turunkan Tim pemeriksa yang bersih untuk memeriksa pekerjaan areal bila ada temuan beri sangsi tegas bagi petinggi-petinggi kebun setaraf Mandor, Asisten, Askep, Apk maupun Manager Kebun yang ada terlibat melakukan pembiaran pada proyek TU ini.
Agar BUMN Bersih dari tikus-tikus nakal sebab Bapak Menteri BUMN ERIC THOHIR lagi bersih-bersih dari oknum-oknum bermental korup di tubuh BUMN, tegas Bangkit serius. (ST)
No comments:
Post a Comment