Del FM Usulkan Reaktivasi Seni dan Edukasi Budaya Batak di Balerong Balige
Del FM mengusulkan agar Balerong, yang dulunya menjadi pusat pertunjukan Opera Batak namun kini difungsikan sebagai pasar, dapat dikembalikan ke fungsi awalnya sebagai pusat kegiatan budaya. Program ini dirancang untuk membangkitkan kembali semangat budaya lokal dan menjadi wadah pelestarian seni tradisional Batak secara berkelanjutan.
Dalam pemaparannya, tim Del FM menyampaikan rencana pemanfaatan salah satu sisi Balerong untuk menggelar berbagai kegiatan edukatif, seperti pelatihan tari tor-tor, pelatihan musik tradisional, seni mangandung, simulasi upacara adat pernikahan Batak, hingga pengenalan alat musik tradisional. Kegiatan ini akan bersinergi dengan program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) melalui kolaborasi bersama sekolah-sekolah. Kegiatan dijadwalkan berlangsung setiap hari (kecuali Jumat) mulai siang hingga sore, serta dari siang hingga malam pada akhir pekan.
Program ini terinspirasi dari konsep edukasi budaya seperti yang diterapkan di Saung Angklung Udjo, Bandung, di mana wisatawan dapat terlibat langsung dalam aktivitas budaya. Del FM berharap, inisiatif ini tidak hanya mendorong pelestarian budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku seni, UMKM, dan masyarakat lokal.
Del FM juga menyampaikan bahwa pengajuan anggaran telah diajukan kepada Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon, M.Sc., dan saat ini masih dalam tahap verifikasi. Selain itu, upaya kerja sama dengan pihak swasta, BUMN, organisasi kemasyarakatan, serta penggalangan donasi tengah digalang, sembari menyempurnakan proses legalitas peminjaman Balerong.
Menanggapi usulan tersebut, Wakil Bupati Toba menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Del FM. Ia menilai program ini sangat relevan dengan semangat pelestarian budaya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, ia mengingatkan agar jadwal pelaksanaan kegiatan tidak berbenturan dengan jadwal pasar tradisional Balige. Ia juga menegaskan bahwa membangun Kabupaten Toba harus mempertimbangkan aspek sosial dan budaya yang khas, berbeda dari pendekatan pembangunan di kawasan urban atau Ibu Kota Negara.
"Silakan ditetapkan jadwalnya secara jelas agar potensi Balerong dapat dimanfaatkan optimal, namun tetap menghargai fungsi sosial-ekonomi yang ada," ujar Wakil Bupati.
Del FM juga menginformasikan bahwa koordinasi awal telah dilakukan dengan Dinas Perindagkop serta Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Balige guna memastikan kelancaran program dan integrasinya dengan dunia pendidikan serta pemberdayaan masyarakat.
Audiensi ini turut dihadiri oleh Kadis Perindagkop Salomo HK Simanjuntak, Kadis Kominfo Sesmon TB Butarbutar, serta tim dari Radio Del FM Laguboti. (Ds)
(Sumber: ©MC Toba)
No comments:
Post a Comment