Tanggulangi Bahaya Kebakaran, Pemkab Toba Koordinasi dengan Dirjen Adwil Kemendagri
Jakarta, mediasergap.com - Menghadapi meningkatnya ancaman kebakaran hutan dan lahan akibat kemarau panjang yang melanda Kabupaten Toba dalam beberapa pekan terakhir, Bupati Toba, Effendi S.P Napitupulu, melakukan koordinasi langsung dengan Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri RI, di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati didampingi oleh Sekretaris Daerah Toba Augus Sitorus, Kasatpol PP Kabupaten Toba Heryanto Butarbutar, serta Kabag Tapem Saut Sihombing. Rombongan diterima langsung oleh Dirjen Bina Adwil, Dr. Safrizal ZA, M.Si., bersama Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Drs. Edy Suharmanto, M.Si.
Permohonan Bantuan Armada Damkar
Dalam pertemuan ini, Pemkab Toba menyampaikan permohonan bantuan armada mobil pemadam kebakaran (Damkar). Permintaan ini didasari kondisi geografis Kabupaten Toba yang luas, terdiri atas 16 kecamatan, dengan jarak antarwilayah yang cukup jauh. Saat ini, jumlah armada Damkar yang dimiliki belum mampu menjangkau seluruh wilayah dengan cepat, terutama di masa-masa darurat.
“Kondisi ini sangat krusial, terutama saat musim kemarau, ketika kebakaran hutan dan lahan rawan terjadi. Kami sangat membutuhkan tambahan armada untuk meningkatkan kecepatan respons,” ujar Bupati Toba dalam pertemuan tersebut.
Tanggapan Kemendagri: Peluang Hibah dari Jepang dan Korea
Menanggapi permohonan tersebut, Dirjen Adwil menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia tengah menjajaki kerja sama hibah armada Damkar dari Pemerintah Jepang dan Korea Selatan. Namun, daerah penerima diharapkan menyiapkan anggaran untuk proses pengiriman dan penyesuaian teknis kendaraan.
Kendaraan hibah ini umumnya merupakan mobil bekas pakai selama 5–7 tahun dengan kapasitas tangki antara 3.000 hingga 4.000 liter. Meski tidak baru, kondisi armada dinilai masih layak dan sangat mendukung efisiensi anggaran daerah.
Diperkirakan, biaya pengiriman kendaraan dari negara asal bisa mencapai Rp 300 juta, ditambah biaya modifikasi dan penyesuaian teknis (velg, ban, setir, tombol hingga bahasa perangkat) sekitar Rp 500 juta per unit.
“Mobil Damkar dari luar negeri ini masih sangat layak digunakan di Kabupaten Toba, apalagi saat ini kita sedang menjalankan efisiensi anggaran,” jelas Kasatpol PP Kabupaten Toba, Heryanto Butarbutar, saat dikonfirmasi pada Sabtu (19/7/2025).
Upaya Konkret Tanggulangi Kebakaran
Kunjungan ini menjadi langkah konkret Pemkab Toba dalam memperkuat sistem tanggap darurat kebakaran, sekaligus upaya proaktif dalam membangun sinergi dengan Pemerintah Pusat guna menjawab kebutuhan perlindungan masyarakat dan lingkungan.
Dengan rencana penambahan armada Damkar, diharapkan respons terhadap kejadian kebakaran di wilayah-wilayah terpencil dan rawan dapat ditangani lebih cepat, tepat, dan efisien. (Ds)
(Sumber : ©MC Toba)
No comments:
Post a Comment