Publik Pertanyakan Transparansi Publikasi Kasus Narkoba di Polda Sumut
Pada kegiatan serah terima jabatan Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut dari Kombes Pol Jean Calvin Simanjuntak kepada Kombes Pol Andy Arisandi, Selasa (7/10/2025), sejumlah wartawan yang hadir mengaku tidak memperoleh akses informasi yang memadai, bahkan sempat mengalami pembatasan peliputan oleh pihak Humas.
Kegiatan tersebut disertai dengan pemaparan sejumlah barang bukti kasus narkotika yang disebut sebagai hasil pengungkapan sebelumnya. Namun, sejumlah pihak menilai kegiatan tersebut seolah mengulang ekspose lama tanpa kejelasan perkembangan terbaru dari kasus yang sedang ditangani.
“Publik berharap setiap ekspose kasus disertai data dan penjelasan yang akurat, bukan sekadar seremoni serah terima jabatan,” ujar salah satu pemerhati hukum di Medan yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, dari kalangan wartawan, muncul keluhan terkait sikap oknum pejabat Humas Polda Sumut yang dinilai kurang terbuka terhadap media. Beberapa jurnalis yang datang untuk meliput kegiatan tersebut mengaku sempat mendapatkan teguran karena tidak diundang secara resmi.
Praktik semacam ini dinilai bertentangan dengan semangat transparansi dan keterbukaan informasi publik sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta prinsip kemitraan Polri dan Pers.
Kalangan jurnalis berharap agar jajaran Humas Polda Sumut dapat memperbaiki pola komunikasi publik dan memperkuat sinergi dengan media massa. “Humas harus menjadi jembatan antara institusi dan publik, bukan malah menjadi tembok pembatas,” ujar salah seorang jurnalis senior di Medan.
Kegiatan pertemuan itu sendiri ditutup dengan sesi ramah tamah, makan bersama dan foto bersama jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut. (Roni K)
No comments:
Post a Comment