Permainan Judi Ketangkasan Warnai Pagelaran PSBD VII Kabupaten Batu Bara

Permainan Judi Ketangkasan Warnai Pagelaran PSBD VII Kabupaten Batu Bara

Batu Bara, mediasergap.com — Pelaksanaan Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) VII Kabupaten Batu Bara yang digelar di Lapangan Bola Indrasakti, Kecamatan Air Putih, sejak dibuka secara resmi oleh Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian, S.H., M.Si., pada Jumat (31/10/2025), mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.

Event kebanggaan daerah yang menghadirkan berbagai atraksi seni dari sepuluh etnis ini menjadi ajang pelestarian warisan budaya dan sarana mempererat persatuan masyarakat Batu Bara.

Namun di balik kemeriahannya, sejumlah pengunjung menyoroti keberadaan permainan judi ketangkasan yang muncul di area pasar malam sekitar lokasi kegiatan. Aktivitas tersebut dinilai tidak selaras dengan semangat budaya dan edukatif yang diusung PSBD.

Dari pantauan media pada Sabtu malam (1/11/2025) sekitar pukul 20.00 WIB, tampak sejumlah permainan yang menyerupai judi ketangkasan dioperasikan secara bebas dan turut dimainkan oleh anak-anak. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan dari masyarakat yang hadir.

“Ini kan acara budaya, seharusnya bersih dari unsur judi. Apalagi banyak anak-anak yang ikut bermain tanpa ada pengawasan,” ujar salah seorang pengunjung yang enggan disebutkan namanya.

Tokoh masyarakat setempat juga angkat bicara, menyampaikan dukungannya terhadap pelestarian budaya melalui PSBD, namun berharap pihak panitia dan aparat terkait segera menertibkan aktivitas yang tidak sesuai dengan nilai acara.

“Kami sangat mendukung kegiatan PSBD, tapi mohon jangan ada unsur perjudian di dalamnya. Kalau pun sudah terlanjur ada, sebaiknya segera dihentikan,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari panitia penyelenggara maupun pihak aparat terkait mengenai keberadaan permainan tersebut.

Masyarakat berharap agar Pemerintah Kabupaten Batu Bara bersama aparat penegak hukum dapat segera menindaklanjuti temuan ini, sehingga PSBD kembali menjadi **panggung budaya yang mendidik dan mencerahkan**, bukan tempat yang justru menimbulkan keresahan publik. (Biro BB)