Tokoh Masyarakat Sumut H Tajuddin Hasan Sesalkan Indikasi BUMN Masih Pakai Asing | Media Sergap -->

Tokoh Masyarakat Sumut H Tajuddin Hasan Sesalkan Indikasi BUMN Masih Pakai Asing

mediasergap.com | MEDAN - Tokoh masyarakat Sumut H Tajuddin Hasan sangat mendukung penegasan Presiden Jokowi yang menggaungkan kampanye agar pemerintahan tidak menggunakan produk asing.

"Presiden saat membuka Munas V APKASi di Istana Negara Jumat (26/03/21) kemarin secara tegas meminta agar proyek tetap menggunakan produk dalam negeri, dan jangan sampai proyek pemerintah malah membeli dari luar negeri," ujar mantan anggota DPRD Medan itu saat melakukan komunikasi sosial (Komsos) pengurus Ormas Dermawan Purba, Iwan Sembiring dan wartawan di kediamannya di Jalan Titi Papan Medan, Minggu (29/03/21) siang WIB.

Menurutnya, meskipun Presiden menegaskan demikian, tapi masih saja ada perusahaan pemerintah di Sumut yang terindikasi memakai perusahaan asing, neraca asing dan accounting asing dalam bidang pengaamanan.

Dalam penanggulangan pengangguran, sambung Tajuddin, yang sangat  disayangkan saat ini masih ada perusahaan pemerintah (BUMN) di Sumut yang melaksanakan proses tender dengan persyaratan birokrasi yang menyulitkan perusahaan lokal.

"Katakanlah tingkat security saja, itu kan buruh kasar, masak di tingkat itupun harus ada audit dan accounting dari perusahaan asing, sehingga tak laku audit dan accounting publik anak negeri kita yang ada di Sumut," ujarnya.

Padahal, banyak perusahaan lokal dan para pemuda di Sumut yang berpotensi serta siap untuk mendidik dan menjaga keamanan aset aset vital perusahaan negara.

"Seharusnya serahkanlah penanganan scurity itu kepada perusahaan lokal. Seperti yang saya dengar di salah satu perusahaan di Jalan Dr Cipto Medan, masih menggunakan perusahaan outsourcing memakai neraca yang diaudit oleh asing. Padahal perusahaan outsourcing di Sumut sangat banyak dan berpotensi," sebut Tajudin seraya berpendapat apa yang dilakukan BUMN di Sumut itu tidak sejalan dengan penegasan presiden yang mengkampanyekan program padat karya untuk menekan pengangguran. (AVID)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini