Rakor Lintas OPD Bahas Isu Strategis di Kabupaten Toba
Dalam keterangannya kepada wartawan, Wakil Bupati menyebutkan bahwa sejumlah isu utama yang dibahas antara lain adalah cuaca ekstrem dan kebakaran hutan, kunjungan tim assesor Geopark Caldera, persiapan pelaksanaan F1H2O dan Aquabike, penataan bangunan kepariwisataan, serta pendataan etnis di Kabupaten Toba.
"Ini yang menjadi fokus kita dalam Rakor tersebut," ujarnya usai rapat.
Penanggulangan Kebakaran dan Krisis Pangan
Terkait ancaman kebakaran hutan dan lahan akibat musim kemarau, Pemkab Toba akan menerbitkan Surat Edaran hingga ke Tingkat Desa, guna melarang pembakaran sampah dan lahan secara sembarangan.
Selain itu, Pemkab juga menyusun draft permohonan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi kekeringan yang dapat menyebabkan gagal panen dan krisis pangan.
"Kami juga sudah minta agar penyerahan bantuan pangan beras dari Bulog bisa ditunda ke bulan November atau Desember, saat dampak krisis pangan kemungkinan akan terasa," jelas Wakil Bupati.
Pemerintah daerah juga berencana mengintervensi pola tanam petani, dengan mendorong penanaman pada Januari–Februari agar panen dapat berlangsung sebelum puncak kemarau pada Juni–Juli.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kabupaten Toba telah melakukan langkah tanggap darurat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan serta membagikan masker di daerah terdampak kebakaran.
Persiapan Geopark dan F1H2O
Menjelang kunjungan tim assesor Geopark Caldera, Pemkab Toba telah melakukan berbagai persiapan termasuk penataan Geosite Taman Eden 100 dan kegiatan gotong royong untuk membersihkan jalur yang akan dilalui tim.
Sementara itu, untuk menyambut gelaran internasional F1H2O dan Aquabike yang akan digelar pada 22–24 Agustus, Pemkab telah menyusun berbagai langkah konkrit seperti pembenahan lokasi acara dan pelatihan bagi pelaku UMKM.
"Aquabike akan digelar di Samosir seminggu sebelumnya, namun penutupannya akan dilakukan di Toba bersamaan dengan pembukaan F1H2O," kata Audi Murphy.
Penataan Kawasan Wisata dan Pendataan Etnis
Dalam Rakor juga disepakati penataan ulang terhadap bangunan kepariwisataan di sepanjang pantai Danau Toba, yang sebagian besar kini mengalami kerusakan bahkan tenggelam.
"Kita sepakat itu akan diperbaiki dan diangkat dari tempatnya," tambahnya.
Sebagai upaya memperkuat inklusivitas, Pemkab Toba juga membahas pentingnya pendataan etnis yang ada di wilayah tersebut.
"Kita ingin semua etnis merasa diakui. Nanti kita akan beri ruang panggung publik, mungkin untuk menampilkan budaya mereka atau kegiatan lainnya," tutup Wakil Bupati. (Ds)
(Sumber: ©MC Toba)
No comments:
Post a Comment