mediasergap.com | MEDAN - Lusi br Sitinjak (39), tak tahan melihat jenazah anaknya Roni Syahputra Sibarani (18), tewas membusuk di Jalan Garu II B, Kel. Harosari, Kec. Medan Amplas, Medan, Sumut, Selasa (09/02/21) lalu.
Meski sudah dikebumikan, Lusi belum menerima kematian anaknya tersebut. Dugaan dia, anaknya tersebut tewas karena dibunuh.
Pasalnya, waktu jenazah anaknya itu ditemukan di dalam sebuah rumah kosong dalam keadaan telanjang bulat dengan kondisi kepala botak dan sudah membusuk.
Awalnya warga mengira, jenazah tersebut gelandangan yang mati kelaparan. Pihak kepolisian yang mengetahui kejadian itu langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi
Baju korban waktu itu ditemukan di semak-semak, tak jauh dari rumah kosong tersebut.
Lusi menerangkan, Roni Syahputra dinyatakan hilang selama dua minggu, tepatnya sekitar 26 Januari 2021 lalu.
"Waktu itu anak saya baru siap makan malam. Dia pigi keluar, gak bawa kereta (Maksudnya sepeda motor-red). HP nya pun ditinggal di rumah," ujar Lusi, Jumat (12/2) siang.
Setelah korban pergi, lanjut Lusi, keluarga mulai sibuk mencarinya kemana-mana hingga pada akhirnya ditemukan sudah membusuk di balik pintu sebuah rumah kosong yang berjarak sekitar 150 meter dari rumah korban.
Lusi pun menduga, pelaku sengaja membotakkan rambut korban yang diketahui berambut sedikit gondrong dan menelanjangi korban untuk menghilangkan jejak ataupun identitasnya. "Rambut anak saya itu agak sedikit gondrong. Cuma saat ditemukan kondisi kepalanya sudah botak. Tak pakai baju lagi," ujar Lusi.
Natalia br Sibarani, kakak korban menyatakan bahwa ada seseorang melempar sebuah benda yang diduga kuat merupakan baju milik korban ke dalam semak-semak tepatnya di depan rumah kosong. "Jadi kami kemarin itu, ada warga yang bilang kalau mereka melihat seseorang melempar ke belakang perkarangan ini," kata Natalia.
Lalu, usai mendapati informasi tersebut, Natalia bersama ibunya melihat sebuah baju berwarna abu - abu yang sudah tampak kusam di atas semak belukar.
Melihat pakaian korban, mereka pun sontak menangis histeris. Pihak keluarga menduga kuat bahwa baju tersebut milik korban yang sebelumnya sudah lama menghilang.
"Memang itu bajunya bang. Soalnya dia sudah dua minggu nggak pulang - pulang," pungkas Natalia.
Polsek Patumbak sendiri, hingga kini masih nelakukan penyelidikan kasus ini. (bbs/fit)
No comments:
Post a Comment