-->

May Day 2025

May Day 2025



Densus 88 AT Satgaswil Sumut Bersama Kesbangpol Gelar Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Tanah Karo

Densus 88 AT Satgaswil Sumut Bersama Kesbangpol Gelar Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Tanah Karo


Tanah Karo

Densus 88 AT Satgaswil Sumatera Utara bekerja sama dengan Kesbangpol Provinsi Sumatera Utara dan Kesbangpol Kabupaten Tanah Karo menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Bahaya Radikalisme dan Terorisme yang berlangsung di Aula Van Hall, Jalan Samura, Kabupaten Tanah Karo, Kamis (25/9/2025).

Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dihadiri sekitar 200 peserta yang terdiri dari siswa SMA/SMK, mahasiswa, serta 10 guru pendamping. Turut hadir sejumlah pejabat dan tokoh penting, di antaranya:

  • Emir Mahbob Lubis, S.STP., M.AP (Kabid Wasnas dan Penanganan Konflik Kesbangpol Sumut)
  • Dr. Zulkarnain, M.A., ICAP (Ketua FKDM Provinsi Sumut)
  • Tetap Ginting, S.Sos (Kaban Kesbangpol Kabupaten Tanah Karo)

Sedangkan personel Satgaswil Sumut Densus 88 AT Polri yang hadir, antara lain:

Kombespol Dr. Didik Novi Rahmanto, S.I.K., M.H., Kompol Albert Arisandy, S.I.K., Ipda Kunto Adi Wibowo, S.H., M.H., dan jajaran.

Acara dibuka oleh MC, Litra Helvina Barus (Kabid Wasnas Kabupaten Tanah Karo), dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Garuda Pancasila, dan doa bersama.

Dalam sambutannya, Emir Mahbob Lubis menyampaikan apresiasi kepada peserta serta menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menangkal paham radikalisme.

Sementara itu, Tetap Ginting menyoroti pentingnya budaya lokal sebagai benteng persatuan masyarakat Tanah Karo.

1. Dr. Zulkarnain, M.A., ICAP

Ketua FKDM Sumut ini memaparkan:

  • Pengertian radikalisme dan terorisme.
  • Bahaya radikalisme yang dapat memicu tindak pidana terorisme.
  • Pentingnya kewaspadaan terhadap ujaran kebencian dan ideologi yang dapat merusak persatuan bangsa.

2. Kombespol Dr. Didik Novi Rahmanto, S.I.K., M.H

Kasatgaswil Sumut Densus 88 AT menjelaskan:

  • Fenomena perekrutan kelompok teroris yang kini menyasar kaum muda dan perempuan.
  • Perkembangan ancaman terorisme global, termasuk konflik internasional yang memengaruhi Indonesia.
  • Bahaya berita hoaks dan ujaran kebencian di media sosial.
  • Modus perekrutan melalui game online dan konten eksklusif.
  • Ajak peserta menjadi duta pencegahan di sekolah dan kampus.

Beberapa pertanyaan yang diajukan peserta, antara lain:

1. Siswa SMA Negeri 1 Kabanjahe

"Apakah ada korelasi antara radikalisme dan terorisme?" 

Dr. Zulkarnain: "Orang yang berpaham radikal belum tentu teroris, tetapi setiap teroris pasti memiliki pemahaman radikal."

2. Mahasiswa Poltekes Kesehatan Lingkungan

"Bagaimana strategi pencegahan selain sosialisasi?"

Kombespol Didik Novi: "Mari menjadi duta pencegahan dengan menyebarkan konten positif dan moderat serta menolak ajakan yang memecah belah bangsa."

3. Siswa SMA Negeri 2 Kabanjahe

"Bagaimana ciri-ciri pelaku terorisme?"

Kombespol Didik Novi: "Pelaku teror kini tidak selalu ditandai penampilan seperti berjenggot atau bercadar. Identifikasi bisa dilakukan dari pola interaksi sosialnya."

Melalui sosialisasi ini, diharapkan peserta dapat menjadi agen perubahan dan berperan aktif dalam mencegah penyebaran paham radikalisme serta terorisme, khususnya di lingkungan sekolah dan kampus. (Roni K)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini