mediasergap.com | LABURA – Proyek rabat beton di Desa Kuala Beringin Kecamatan Kualuh Hulu dengan menggunakan Dana Desa (DD) tahun 2021 diduga di-mark-up oleh Kades Edi Mansur Pane sebagai pengguna dan penanggung jawab anggaran bersama Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Sulaiman Napitupulu sebagai orang kepercayaan Kades dalam pengelolaan proyek.
Menurut informasi yang diperoleh di lapangan, Sulaiman bakal menjadi "kambing hitam" oleh Kades pada proyek Swakelola di Desa Kuala Beringin ini yang di nilai kalangan cacat mutu, baik mekanisme, pemberdayaan hingga penggunaan materialnya disinyalir banyak tidak sesuai bestek. Dan proyek asal jadi ini pun berlangsung mulus dan melewati tahun anggaran.
Hal ini terindikasi adanya kesepakatan terselubung yang sebelumnya telah dibangun atas proyek desa ini, sehingga terjadilah pembiaran dalam pelaksanaan pengerjaannya yang diketahui ada beberapa item kejanggalan pekerjaan yang dinilai sangat sembrono dalam pelaksanaan proyek dana desa ini.
Ada rasa kecurigaan oleh warga, kalau proyek ini jauh jauh hari sebelumnya diduga sudah ada niat untuk dikorupsi secara berjamaah. Baik pengerjaan tembok penahan tanah di Dusun IV Kp. Baru dengan panjang kegiatan cuma 30 meter yang menelan anggaran Rp.107.848.000.
Begitu juga dengan pembangunan drainase rabat beton dilaksanakan di satu titik, namun dipoles menjadi dua anggaran yakni drainase di Dusun I Kp. Selamat sepanjang 106 meter senilai Rp.76.650.000. dan 51 meter senilai Rp.37.550.000.
Melihat mekanisme pekerjaan dan penggunaan materialnya yang dilakukan atas proyek proyek ini, sejumlah warga di lokasi proyek sangat kecewa dan meragukan mutu bangunan tersebut, yang tidak bertahan lama secara utuh.
Hasil investigasi di lapangan oleh mediasergap.com pada Minggu (30/01/22) terlihat beberapa pekerjaannya sudah selesai di titik proyek baru menimpa jalan yang lama.
Saat Kades Kuala Beringin Edi Mansur Pane, Selasa (01/02/22) dikonfirmasi via WhatsAppnya tidak memberikan jawaban alias bungkam.
Ketika hal mekanisme dan adanya informasi dari masyarakat tentang kejanggalan dan dugaan Mark-up pada proyek Rabat beton ini, Ketua TPK Sulaiman Napitupulu melalui WA nya Selasa (01/02/22) hanya menjawab dengan balasan, pekerjaan sudah selesai dan sesuai bestek.
Sementara Wakil Ketua Tim Investigasi LSM Sidik Perkara Sumut, Bambang Pridilianto S,P, menilai kalau pelaksanaan 4 paket proyek swakelola di Desa Kuala Beringin ini, kami sudah mengetahui bentuk dan kejanggalan kejanggalannya dalam pekerjaan tersebut.
"Tak perlu lagi kita ungkap ke publik apa temuannya. Yang pasti akan kita sampaikan saja melalui surat resmi lembaga ini hasil temuan tersebut. Agar Ketua TPK tahu dampak dan resiko kalau memainkan dana desa dengan melakukan kecurangan pada pelaksanaan proyek uang rakyat tersebut sangat beresiko tinggi," ujar Bambang pada awak media, Rabu (02/02/22).
Bambang pun mengungkapkan, kita prediksi Ketua TPK Sulaiman dkk bakal jadi Kambing hitam pada kasus proyek dana desa ini. Apalagi kita tahu sang Kades yang cukup piawai ini akan mencalonkan diri lagi pada pertarungan Pilkades yang sudah diambang pintu.
"Melihat buruknya pengelolaan ini, terkesan ada upaya Kades menambah pundi pundinya untuk tambahan bekal bermain pada pilkades yang sebentar lagi berlangsung. Pastinya dalam Minggu ini kita buat laporan hasil temuan ini ke instansi terkait," tegas Bambang mengakhiri. (yans/red)
Kalau dusun x bandar manis kapan ada perbaikan jalan?
ReplyDeleteKita akan komfirmasi sama Pak Kades
ReplyDelete