Papam Hambat Wartawan Monitoring Uji Materi Peserta Pemanen PTPN III Sei Meranti Yang Beraroma Tak Sedap | Media Sergap -->

Papam Hambat Wartawan Monitoring Uji Materi Peserta Pemanen PTPN III Sei Meranti Yang Beraroma Tak Sedap

 Papam Hambat Wartawan Monitoring Uji Materi Peserta Pemanen PTPN III Sei Meranti Yang Beraroma Tak Sedap


📆 Sabtu, 25-Nov-2023_🕑 16.10 WIB


Rohil • Labusel [mediasergap.com] ⚖️🇮🇩

Tidak sepatutnya Kepala Pengaman Kebun Sukendro menghambat kinerja wartawan untuk memonitoring acara seleksi uji materi para pemanen PKWT menuju jenjang Karyawan Tetap Non Golongan (KTNG) di BUMN PTPN III Sei Meranti Afdeling 08. Testing ini berlangsung selama 2 hari.

Akibat sikap Papam ini mengakibatkan rasa kecurigaan para insan media terhadap perekrutan ini yang di duga beraroma tak sedap, Korupsi, Kolusi, Neopotisme (KKN), menurut informasi dari sumber dalam bahwa jumlah peserta ± 90 orang yang berasal dari Karyawan Aktif Kebun Unit dibawah naungan Distrik 1.

Namun sangat disayangkan monitoring kegiatan yang bagus dalam mengangkat posisi Pemanen ini ternyata terhambat akibat ulah kurang bijaksananya Pihak Perusahaan melalui aksi Papam menghambat Publikasi acara ini yang akhirnya terkesan ada dugaan negatife dalam perekrutan melalui tes pemanen ini sehingga publikasi atas kegiatan ini sengaja di hambat.

Menegaskankan Papam Sukendro saat wartawan masuk ke lokasi untuk melakukan peliputan, Kamis (23/11/2023), "tolong jangan ada yang masuk ke lokasi, tidak satu orangpun yang boleh melakukan peliputan sebab nanti kami yang kena resikonya ini sudah ada perintah larangan. Kalau memang perlu kepada APK maka biar kami panggil saja kemari, sebut Papam.

Ketika kegiatan ini di konfirmasikan kepada APK Monica Sinaga di areal Afdeling Kebun 08 Sei Meranti memberi keterangan kalau mereka bukan Panitia Seleksi.

"Kami pihak kebun hanya sebatas penyedia tempat pelaksanaan saja untuk memfasilitasi acara test pemanen ini. Soal Kepanitiaannya dari Kantor Direksi Medan.

Ketika ditanya prosedur dan mekanisme uji materi ini, sambung Minica, nanti usai acara saya tanyakan kepada Panitia dan akan saya sampaikan nanti via WA, kan sudah ada nomor saya, terang APK.

Namun hingga berita ini masuk ke meja redaksi, belum ada informasi dari APK.

Ketika di konfirmasi ulang tentang janji APK akan memberi informasi terkait ketentuan dari apa uji materi seleksi dan berapa peserta yang ikut seleksi serta kapan hasilnya di umumkan namun APK tidak memberikan keterangannya padahal SMS via Whats appnya masuk dan contreng biru terbaca.

Mengesalkan sikap papam yang melarang wartawan meliput seorang warga Bagan batu tetangga kebun Meranti J.Daulay, mengatakan sikap yang di pertontonkan Papam bukan sikap yang baik padahal ini publikasi yang bagus atas pelaksanaan program BUMN PTPN III dalam merubah tarap hidup buruh pemanen melalui perekrutan uji materi bagi testing para pemanen yang ikut tetdaftar dalam mengikuti peluang yang di buka oleh Managemen PTPN III.

Dampak ketertutupan ini tentu menjadi prasangka negatif terhadap pelaksanaan testing yang di laksanakan Panitia tersebut.

Nah, tingkah Papam ini mencerminkan rasa dan nilai tidak fair sebab tidak transfaran bahkan acara tanpa publikasi apapun, wajar bila di duga ada aroma tak sedap dalam pelaksanaan ini.

Jangan-jangan sudah banyak titipan dari Petinggi Kebun untuk tes ini bila ini benar terjadi maka pelaksanaan test  pemanen hanya sebagai formalitas saja.

Kita menginginkan jangan lagi BUMN PTPN III ini dikembalikan ke zaman feodal ala kolonial oleh oknum-oknum yang ingin merusak Citra Kementerian BUMN, apapun jabatan di kebun yang pasti anda sedang mengabdi di Kebun Negara dan sikap Papam pun sudah melanggar tentang UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Keterbukaan Informasi Publik, tegas Daulay kecewa.

Menindak lanjuti hal ini. Tim Media ingin mengkonfirmasikan tentang perekrutan ini kepada Manager Unit Kebun Sei Meranti Khairul rizal, penjaga pos satpam, Kantor Kebun mengabarkan' Pak Manager sedang kelapangan Pak, lain hari saja kemari jelas Satpam. (ST)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini